"Jika The Fed melihat pukulan terhadap ekonomi dan pasar tenaga kerja lebih besar daripada lonjakan inflasi, bank sentral dapat memangkas suku bunga lebih cepat," katanya.
Pada Senin, harapan meredanya ketegangan antara Iran dan Israel memicu reli di pasar saham AS dan menstabilkan harga minyak mentah menjadi sekitar USD70 per barel, setelah lonjakan harga terbesar dalam tiga tahun pekan lalu.
Namun Sweet mencatat, mungkin perlu waktu berminggu-minggu sebelum pasar mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang arah harga minyak.
Sweet mengatakan, The Fed mungkin belum akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan pekan ini. Namun jika harga minyak naik secara berkelanjutan, pemangkasan dapat terjadi di bulan-bulan setelahnya. (Wahyu Dwi Anggoro)