Sektor minyak dan gas bumi mencatat realisasi investasi senilai Rp15,4 triliun, terdiri atas minyak bumi Rp10,4 triliun dan gas bumi Rp5 triliun. Sementara itu, sektor perikanan dan kelautan menorehkan capaian Rp1,5 triliun yang berasal dari komoditas garam, ikan TCT seperti tuna, cakalang, dan tongkol, serta udang, rumput laut, rajungan, dan tilapia.
Adapun 5 besar lokasi realisasi investasi bidang hilirisasi pada kuartal III 2025 ini berasal dari Sulawesi Tengah Rp28,7 triliun, Jawa Barat Rp15 triliun, Maluku Utara Rp14,3 triliun, Nusa Tenggara Barat Rp14,1 triliun, dan Jawa Timur Rp9,8 triliun.
"Memang kalau di hilirisasi ini terbaik dengan sebelumnya, PMA lebih tinggi yaitu sebesar Rp103,1 triliun, sementara PMDN Rp47,5 triliun. Karena disisi lain bukan sekedar investasi yang kita butuhkan tapi dari sisi teknologi," kata Rosan.
Secara keseluruhan, total nilai realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp150,6 triliun atau sekitar 30,6 persen dari total realisasi investasi kuartal III-2025 yang sebesar Rp491 triliun.
Porsi tersebut terbagi dari realisasi investasi asing atau PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp212 triliun atau setara porsi 43,1 persen, dan investor domestik sebesar Rp279,4 triliun atau setara porsi 55,9 persen.
(DESI ANGRIANI)