Kredit dengan skala lebih besar juga tumbuh positif, seperti kredit menengah tumbuh sebesar 47,14 persen menjadi Rp1,44 triliun pada Maret 2023 dari Rp981,40 miliar di Maret 2022.
Sedangkan kredit komersial tumbuh sebesar 16,51 persen menjadi Rp16,23 triliun pada Maret 2023 dari Rp13,93 triliun di Maret 2022.
Kredit sindikasi tumbuh sebesar 80,07 persen, menjadi Rp6,39 triliun pada Maret 2023 dari Rp3,55 triliun di Maret 2022.
"Dalam ekspansi kredit yang kami lakukan, Bank DKI senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio NPL (non performing loan) sebesar 1,88 persen pada Maret 2023 dari sebelumnya 3,05 persen di Maret 2022," ungkap Fidri.
Selain itu, lanjutnya, Bank DKI juga membentuk pencadangan secara konservatif dengan menjaga coverage ratio sebesar 225,95 persen, sebagai langkah mitigasi kolektibilitas debitur.