sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kian Menjamur, Ini Pendorong Fenomena Bank Digital di Indonesia

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
19/10/2022 07:48 WIB
Saat ini layanan konvensional itu hanya melayani sekitar 30-35 persen dari total masyarakat Indonesia.
Kian Menjamur, Ini Pendorong Fenomena Bank Digital di Indonesia (FOTO:MNC Media)
Kian Menjamur, Ini Pendorong Fenomena Bank Digital di Indonesia (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Perkembangan dunia perbankan kian maju di tengah zaman digititalisasi. Inovasi terbaru perbankan, yakni bank digital dinilai akan terus berlanjut dalam jangka waktu ke depan.

Senior Analyst PT Sucor Sekuritas, Edward Lowis, menjelaskan bahwa bank digital merupakan  industri yang sangat baru, dan perkembangannya cukup cepat dalam beberapa waktu ke depan.

Dia juga menambahkan terdapat berbagai faktor pemicu tren bank digital ini berjamur di tengah-tengah masyarakat. 

Poin pertama ialah, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan terutama di segmen UMKM, dan juga individu yang mungkin belum terlayani oleh bank konvensional besar.

"Saat ini layanan konvensional itu hanya melayani sekitar 30-35 persen dari total masyarakat Indonesia. Artinya masih ada sekitar dua pertiga dari masyarakat itu yang belum terlayani oleh perbankan konvensional atau istilahnya masyarakat Unbanked dan Underbanked," kata Edward.

Unbanked dadalah sebutan untuk individu yang sudah cukup umur tetapi tidak memiliki rekening bank atau lebih suka melakukan transaksi keuangan secara tunai.

Underbanked adalah orang yang sudah memiliki rekening bank tetapi belum bisa mengakses produk keuangan lain seperti Kartu Kredit, pinjaman modal kerja, KPR, dan lainnya. 

Faktor selanjutnya adalah ekosistem digital di Indonesia yang berkembang pesat. Menurut dia, dengan itu harus ada sistem perbankan digital juga yang bisa mendukung ekonomi digital. Seperti pay later, kredit virtual, dan lainnya.

Selain itu, faktor lainnya juga karena pelayanan perbankan di jalur digital ini, biaya operasionalnya jauh lebih murah dibandingkan dengan bank yang harus memiliki harus memiliki cabang.

(Penulis Bayu R magang)

(SAN)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement