Selain perbaikan kinerja korporasi, peningkatan intermediasi juga ditopang oleh permintaan kredit RT, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Perkembangan ini sejalan dengan kecenderungan pengalihan penempatan dana RT pada aset keuangan lain dan properti, menyusul rendahnya suku bunga deposito.
"Di samping itu, pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) dan stimulus Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah, turut mendorong peningkatan pembiayaan properti," katanya.
Sementara itu, membaiknya kinerja korporasi juga memberi dampak rambatan pada peningkatan pendapatan dan konsumsi RT.
Persepsi risiko perbankan yang membaik dan penurunan suku bunga mendorong perbaikan penawaran kredit. Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan bahwa standar penyaluran kredit
bank (Index of lending standard) pada Semester I 2021 cenderung lebih longgar, dengan rasio tolakan kredit yang juga menurun.