sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kredit BNI (BBNI) Tumbuh 7,1 Persen di Semester I-2025, Sektor Produktif Jadi Prioritas

Banking editor Anggie Ariesta
25/07/2025 13:52 WIB
BNI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp778,7 triliun di semester I-2025. Angka tersebut meningkat 7,1 persen secara tahunan.
Kredit BNI (BBNI) Tumbuh 7,1 Persen di Semester I-2025, Sektor Produktif Jadi Prioritas. (Foto: Inews Media Group)
Kredit BNI (BBNI) Tumbuh 7,1 Persen di Semester I-2025, Sektor Produktif Jadi Prioritas. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp778,7 triliun di semester I-2025. Angka tersebut meningkat 7,1 persen secara tahunan (Year on Year/YoY).

Capaian ini mendukung laba bersih konsolidasi perseroan sebesar Rp10,1 triliun. Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar yang akrab disapa Xandra, mengungkapkan perseroan berhasil memperkuat posisi fundamental di tengah stabilitas ekonomi makro dan transisi pemerintahan yang berjalan baik. 

Menurutnya, momentum pertumbuhan dana murah (CASA) yang diperkuat oleh transformasi digital menjadi fondasi utama dalam memperbesar kapasitas ekspansi kredit.

"Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua. Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM," ujar Alexandra dalam keterangan resmi, Jumat (25/7/2025).

Selain itu, pertumbuhan kredit usaha di perusahaan anak juga meningkat signifikan, mencapai 27,1 persen YoY menjadi Rp17,2 triliun, mencerminkan penguatan sinergi dalam grup BNI.

Ekspansi bisnis hibank, anak usaha yang fokus pada pembiayaan segmen komersial & SME berbasis digital, mampu tumbuh 31 persen YoY dengan kualitas aset yang terjaga baik, ditandai dengan rasio NPL di bawah 1 persen dan stabil dari tahun lalu.

Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, BNI juga berhasil menjaga kualitas asetnya. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) membaik ke 1,9 persen, dan Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 11,0 persen. Hal ini memungkinkan Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di level 1 persen.

Adapun pertumbuhan kredit BNI didorong oleh berbagai segmen bisnis:

- Kredit Korporasi: Tumbuh 10,4 persen YoY menjadi Rp435,8 triliun. Pertumbuhan ini terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen YoY menjadi Rp314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen YoY menjadi Rp121,2 triliun.

- Segmen Konsumer: Mencatat pertumbuhan 10,7 persen YoY menjadi Rp147,0 triliun. Kenaikan ini didorong oleh personal loan yang naik 11,7 persen YoY menjadi Rp60,1 triliun dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 9,9 persen YoY menjadi Rp68,4 triliun.

- Segmen Kecil (UMKM non-KUR): Menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini, dengan kenaikan 9,2 persen YoY menjadi Rp44,4 triliun.

- Segmen Komersial: Mulai menunjukkan momentum pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement