Ekspansi bisnis hibank, anak usaha yang fokus pada pembiayaan segmen komersial & SME berbasis digital, mampu tumbuh 31 persen YoY dengan kualitas aset yang terjaga baik, ditandai dengan rasio NPL di bawah 1 persen dan stabil dari tahun lalu.
Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, BNI juga berhasil menjaga kualitas asetnya. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) membaik ke 1,9 persen, dan Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 11,0 persen. Hal ini memungkinkan Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di level 1 persen.
Adapun pertumbuhan kredit BNI didorong oleh berbagai segmen bisnis:
- Kredit Korporasi: Tumbuh 10,4 persen YoY menjadi Rp435,8 triliun. Pertumbuhan ini terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen YoY menjadi Rp314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen YoY menjadi Rp121,2 triliun.
- Segmen Konsumer: Mencatat pertumbuhan 10,7 persen YoY menjadi Rp147,0 triliun. Kenaikan ini didorong oleh personal loan yang naik 11,7 persen YoY menjadi Rp60,1 triliun dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 9,9 persen YoY menjadi Rp68,4 triliun.
- Segmen Kecil (UMKM non-KUR): Menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini, dengan kenaikan 9,2 persen YoY menjadi Rp44,4 triliun.
- Segmen Komersial: Mulai menunjukkan momentum pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen.
(Febrina Ratna Iskana)