Di samping itu, Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Februari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,58% dan 29,09%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Adapun, Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR posisi Desember 2022) masing-masing sebesar 244,20% dan 140,42%, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 100%.
Lebih lanjut, kata Dian, risiko kredit di Februari 2023 tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,75% dan NPL gross sebesar 2,58%. Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada Februari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp427,7 triliun, dengan jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,93 juta nasabah.
“Sementara untuk risiko pasar, Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,47%, jauh di bawah threshold 20%. Serta, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan yang berada di level yang cukup tinggi dan menguat menjadi sebesar 26,1%,” pungkas Dian.
(DES)