"Keberhasilan ini menunjukkan IBK Indonesia mampu menghasilkan pertumbuhan yang stabil baik dari segi bisnis, kesehatan dan profitabilitas," ujar dia.
Lebih lanjut, dana pihak ketiga (DPK) IBK Indonesia naik sebesar 9,98 persen dari Rp8,89 triliun pada Desember 2023 menjadi Rp9,78 triliun pada September 2024.
Selain itu, rasio pertumbuhan kredit yang cukup mengesankan di September 2024 sebesar 12,81 persen jauh di atas rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 10,85 persen pada periode yang sama.
Kualitas kredit tetap terjaga meski NPL Gross tercatat naik 1,64 persen menjadl 2,36 persen, dan NPL Net meningkat 1,05 persen menjadi 1,62 persen. Meski demikian, kualitas kredit IBK Indonesia tetap terbilang baik karena NPL jauh di bawah threshold 5 persen.
Secara tahunan (YoY) rasio kecukupan modal (CAR) naik dari 38,55 persen menjadi 41,33 persen dan pertumbuhan modal inti mencapai 27,11 persen dari sebelumnya Rp4,28 triliun menjadi Rp5,45 triliun. Hal ini menunjukan IBK Indonesia telah mengambil langkah mitigasi risiko untuk menjaga kualitas aset dalam batas yang terkendali.
(Dhera Arizona)