Menurut Sunarso, fungsi intermediasi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat mampu tumbuh secara positif. BRI mampu menjaga pertumbuhan secara berkelanjutan dengan aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah atau CASA, serta menjaga kualitas aset terutama kredit yang terdampak pandemi COVID-19.
"BRI mampu mencatat pertumbuhan fee income yang semakin baik, dengan meningkat transaksi secara digital. Kemudian, berkat transformasi digital pula yang terus kami lakukan secara berkelanjutan," ujar Sunarso.
Sunarso mengungkapkan, saat ini, perekonomian dunia dalam kondisi penuh tantangan, dari laporan IMF edisi Oktober, sepertiga ekonomi dunia diperkirakan masuk jurang resesi tahun depan. Namun, di tengah tantangan, hingga akhir kuartal III, BRI meraih kinerja impresif berkat transformasi BRIVolution 2.0 sejak awal pandemi terjadi.
(SAN)