Kredit CFS segmen Ritel tumbuh 13,3% menjadi Rp42,75 triliun dari Rp37,74 triliun utamanya dari pembiayaan otomotif anak perusahaan yang tumbuh 23,9% serta bisnis kartu kredit & KTA tumbuh 21,5%. Segmen CFS Ritel ini juga membukukan pertumbuhan sebesar 3,0% Q-o-Q.
Bank berhasil memanfaatkan momentum pertumbuhan pada segmen usaha kecil dan menengah, yakni kredit CFS segmen Non-ritel yang tumbuh 3,1% menjadi Rp28,95 triliun dari Rp28,07 triliun.
Kredit segmen RSME membukukan pertumbuhan yang lebih tinggi, yakni 6,2% menjadi Rp13,39 triliun dari Rp12,61 triliun, dan kredit komersil yang diklasifikasikan oleh Bank sebagai Business Banking, yang juga tumbuh 2,6% menjadi Rp10,58 triliun dari Rp10,31 triliun. Namun kredit segmen Small-Medium Enterprise yang diklasifikasikan oleh Bank sebagai SME+ turun 2,3% di tengah persaingan yang ketat pada segmen tersebut.
Kredit CFS segmen Non-ritel tumbuh 3,7% Q-o-Q ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen RSME sebesar 5,4% Q-o-Q dan Business Banking sebesar 2,6% Q-o-Q. Bank berupaya agar momentum pertumbuhan kredit segmen non-ritel masih dapat terus berlangsung pada kuartal selanjutnya.
Terjadi penyesuaian pada portofolio kredit korporasi, diantaranya re-profiling pembiayaan dan persaingan pasar yang ketat sehingga segmen Global Banking turun 10,8% Y-o-Y.