Bank mencatat pertumbuhan pendapatan fee dari Global Markets sebesar 60,4% menjadi Rp139 miliar dari Rp86 miliar pada sembilan bulan 2023.
Lebih lanjut, Bank juga mencatat pertumbuhan pendapatan fee selain Global Markets sebesar 4,7% menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,23 triliun yakni dari pendapatan fee asset recovery (Bank saja) sebesar lebih dari 5 (lima) kali lipat menjadi Rp261 miliar dan fee terkait kartu kredit yang tumbuh 18,8% serta pertumbuhan pada fee terkait pembiayaan dan bisnis ritel.
"Dengan demikian, maka total pendapatan fee-based yang tercatat oleh Bank tumbuh 8,3% menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,32 triliun," papar dia.
Perekonomian yang stabil serta membaiknya daya beli masyarakat pada sembilan bulan 2023 telah mendorong pertumbuhan aset Bank sebesar 3,2% menjadi Rp170.05 triliun. Pertumbuhan ini juga didukung oleh meningkatnya penempatan pada investasi keuangan sebesar 16,7% menjadi Rp35,74 triliun dari Rp30,63 triliun.
Bank membukukan pertumbuhan kredit Community Financial Services (CFS) untuk segmen Ritel dan Non-ritel sebesar 8,9% menjadi Rp71,70 triliun dari Rp65,81 triliun Y-o-Y dan tetap tumbuh 3,3% Q-o-Q.