Andry berharap ke depan Pemerintah bisa membagi dana-dana hasil ekspor untuk masuk ke perbankan agar likuiditas perbankan tidak terlalu ketat dan mampu meningkatkan pertumbuhan kredit yang lebih baik.
Sebab, ketatnya likuiditas perbankan akan mengancam rasio pertumbuhan kredit terhadap PDB. Hal ini, pada akhirnya akan memperberat pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Kalau bahan bakar terbatas, tentu ada masalah di situ, kecuali mungkin kalau perbankan aktif menerbitkan obligasi. Tapi itu kan tergantung kondisi market dan situasi juga," kata dia.
(NIA DEVIYANA)