Padahal, terang Anton, literasi syariah menjadi modal utama untuk memacu industri syariah, termasuk industri halal dan turunannya.
Anton memandang sebagian besar masyarakat belum memiliki keinginan kuat untuk mempelajari seputar lembaga keuangan syariah, meskipun Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Saya yakin, bahwa orang ketika ingin membeli produk syariah, atau produk halal, dan orang itu punya keyakinan tentang itu, akan cenderung bertanya tentang sesuatu, atau mempelajarinya terlebih dahulu," ucapnya.
Sementara terkait produk non-syariah atau yang tidak memiliki jaminan kehalalan dinilai seringkali bukan menjadi masalah bagi masyarakat. Alih-alih bertanya, sebagian masyarakat disebut cenderung abai atas hal itu.
"Untuk produk yang tidak ada kaitannya dengan syariah atau kehalalan, orang cenderung abai tentang hal itu. Sehingga tanpa tahu pun (halal atau tidak), orang akan cenderung membeli," jelasnya.