Didik menjelaskan, ketahanan industri perbankan pun tetap terjaga dengan baik. Tingkat permodalan perbankan sangat tebal pada level 25,12% pada bulan September 2022. Sementara, penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,00% YoY dengan dana pihak ketiga mulai ternormalisasi dengan tumbuh 6,77% YoY pada bulan September 2022.
Didik juga menegaskan, Lembaga-lembaga anggota KSSK yaitu, BI, OJK, LPS dan Kemenkeu akan terus melakukan sinergi dan koordinasi secara intens dalam rangka menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) untuk menghadapi potensi risiko global yang semakin meningkat.
“LPS bersama anggota KSSK lain bersinergi untuk mengatasi dampak shock terhadap perekonomian. Saat terjadi gangguan atau shock pada sistem perekonomian, mekanisme shock absorber pada umumnya dilakukan oleh pemerintah melalui kebijakan fiskal dan oleh bank sentral dengan kebijakan moneter, ini ditujukkan untuk memperkuat fundamental makroekonomi nasional untuk bertahan dari guncangan dan shock pada sistem perekonomian,” pungkasnya.
(Penulis Hafiz Habibie magang)
(SAN)