Lebih lanjut, rasio NPL gross di akhir bulan September 2022 terjaga pada level 3,1%, membaik dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021 sebesar 3,2%, maupun pada September 2021 yang sebesar 3,3%.
Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,5%, dibandingkan dengan 0,7% di akhir Desember 2021 lalu. Kemudian, Rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran 238%, atau meningkat dibandingkan pada Desember 2021 di posisi 227%, maupun September 2021 sebesar 217%.
“Kami juga terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset,” kata dia.
Sementara dari sisi pendanaan, simpanan nasabah sedikit menurun sebesar 1,2% secara tahunan, yang sejalan dengan strategi perseroan untuk menurunkan dana mahal deposito dan terus memfokuskan pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA), yang merupakan sumber dana murah dan stabil.
Sampai dengan Kuartal III 2022, CASA perseroan tumbuh 10,6% menjadi Rp95,8 triliun, yang dikontribusikan oleh pertumbuhan giro sebesar 10,2% dan pertumbuhan tabungan sebesar 11,1%.