"Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan yang optimal dan paripurna kepada nasabah, mulai dari jaringan fisik konvensional (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit, dan lainnya), jaringan elektronik (ATM, CRM, EDC), digital dengan super apps BRImo, sampai lewat jaringan AgenBRILink yang prima hingga level akar rumput," ujar Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto, dalam keterangan resminya, Selasa (21/11/2023).
Hybrid Bank
Menurut Andrijanto, massifnya performa kinerja Agen BRILink dapat menjadi wujud konkret atas transformasi digital yang dijalankan oleh BRI. Strategi tersebut sengaja dijalankan seiring perubahan pola masyarakat dalam bertransaksi sehari-hari. Tak hanya itu, transformasi digital juga menjadi jurus BRI dalam meningkatkan efisiensi dalam operasional layanan yang diberikan kepada nasabah.
Namun demikian, BRI juga tak menampik bahwa belum semua segmen masyarakat dapat tersentuh dan 'melek' literasi digital. Karenanya, BRI saat ini lebih menerapkan konsep hybrid bank, agar juga dapat memfasilitasi kelompok masyarakat yang belum terlalu familiar terhadap digitalisasi.
"Dan ternyata kami punya riset, kami punya survei, bahwa masyarakat micro finance di Indonesia itu, pertama mereka sudah paham dengan alat-alat digital, dengan gadgetnya, tapi mereka kurang paham dengan produk keuangan digital," ujar Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam kesempatan terpisah.
Karenanya, kemampuan BRI dalam menyediakan layanan digital juga dikombinasikan dengan sentuhan manual lewat peran Agen BRILink. Para agen ini, dipastikan Sunarso, mampu menjawab karakteristik nasabah mikro yang tingkat literasi keuangannya relatif minim.