"Jangan sampai puncaknya tertinggi itu tidak siap menjadi penggendong orangtua dan kewajiban buat anaknya. Tentu harus dipikirkan bagaimana kita memastikan masa depan mereka," ujar Haru.
Selain mengamankan dana pensiun dan income yang stabil pada masa yang akan datang, generasi muda juga harus memastikan proteksi kesehatan bagi mereka dan sang buah hati kelak.
Karena itu, Haru mengatakan, selain investasi, anak-anak muda juga harus mulai memikirkan asuransi. Selagi masih muda dan premi masih murah, dirinya mengajak anak muda untuk berasuransi sedari dini.
"Kalau masih muda itu premi asuransi kita murah. Tapi kalau sudah masuk seperti umur saya ini pasti mahal kan. Nah, milenial mulailah berasuransi, supaya 20 tahun dari sekarang mereka sudah terproteksi," kata dia.
Dia mengaku, penetrasi ataupun literasi asuransi di Indonesia saat ini masih sangat rendah. Berbeda dengan perbankan dengan perkiraan 40 persen penduduk Indonesia telah memiliki rekening bank, penetrasi asuransi disebutnya masih kurang dari 10 persen.