sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Modal Asing Mengalir Deras ke Pasar Keuangan RI, Rupiah Makin Perkasa

Banking editor Michelle Natalia
25/05/2021 15:42 WIB
BI memastikan nilai tukar Rupiah khususnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terkendali dan makin kuat.
Modal Asing Mengalir Deras ke Pasar Keuangan RI, Rupiah Makin Perkasa (FOTO: MNC Media)
Modal Asing Mengalir Deras ke Pasar Keuangan RI, Rupiah Makin Perkasa (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar Rupiah khususnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terkendali dan makin kuat. Hal ini didorong masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa nilai tukar Rupiah terkendali didukung langkah stabilisasi BI. Nilai tukar Rupiah pada 24 Mei 2021 menguat 0,63 persen secara point to point dan 1,42 persen secara merata dibandingkan dengan level April 2021.

Perkembangan tersebut melanjutkan penguatan nilai tukar Rupiah pada bulan sebelumnya sebesar 0,55 persen secara point to point. 

"Penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, meskipun pada perkembangan terakhir mengalami tekanan akibat fluktuasi imbal hasil US Treasury,” ujar Perry di Jakarta, Selasa(25/5/2021).
 
Dengan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 24 Mei 2021 mencatat depresiasi sekitar 2,12 persen (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020, relatif lebih rendah dari sejumlah negara berkembang lain, seperti Turki, Brazil, dan Thailand. 

"Ke depan, BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar," terangnya.

BI pun mencatat inflasi tetap rendah sejalan pasokan yang memadai di tengah peningkatan permintaan musiman Ramadan. 

Pada April 2021, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,13 persen (mtm), sehingga inflasi IHK sampai dengan April 2021 tercatat 0,58 persen (ytd). Secara tahunan, inflasi IHK tetap rendah, yakni 1,42 persen (yoy), meskipun sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,37 persen (yoy). 

"Perkembangan inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang stabil di tengah permintaan domestik yang membaik, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target," jelasnya.

Inflasi kelompok volatile food tetap terjaga dipengaruhi oleh pasokan yang memadai pada masa panen sehingga memitigasi kenaikan permintaan di pola musiman Ramadan. Sementara itu, inflasi kelompok administered prices tetap terkendali, meskipun terdapat kenaikan harga kretek filter seiring transmisi kenaikan cukai hasil tembakau dan kenaikan inflasi bahan bakar rumah tangga. 

"Ke depan, BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID), guna menjaga inflasi IHK sesuai kisaran targetnya, yakni 3,0 persen±1 persen pada 2021," pungkasnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement