IDXChannel - Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana menyebut, perseroan mendapat kepercayaan dari nasabah untuk menempatkan dananya usai BPKH resmi menjadi investor baru Bank Muamalat.
''Hal ini tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga 7,17% year on year (yoy) dari Rp 42,67 triliun menjadi Rp 45,73 triliun per Maret 2022'' jelasnya kepada MPI di Jakarta, Senin (11/7/2022).
Tidak hanya itu, dia juga mengaku bahwa setelah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi pemegang saham pengendali, Bank Muamalat mulai mencatatkan kinerja keuangan yang semakin baik.
''Sebelumnya bank berkutat dengan persoalan modal dan NPF, namun setelah BPKH masuk, kita keluarkan pembiayaan bermasalah Rp 10 triliun dan mendapatkan modal dari BPKH sebesar Rp 3 triliun. Kini rasio kecukupan modal atau CAR 33,39% dan NPL net di bawah 1%,” ucapnya.
Tidak hanya itu, modal inti Bank Muamalat juga naik 17,52% dari Rp 4,28 triliun menjadi Rp 5,03 triliun per Maret 2022. Seiringan, CAR juga naik dari 15,06% di Maret 2021 menjadi 33,39% pada Maret 2022.
''Modal akan dialokasikan untuk ekspansi di paruh kedua 2022. Terutama untuk memperkuat digitalisasi bank untuk mendukung bisnis ke depannya karena melalui digital kami bisa menjangkau nasabah lebih banyak lagi. Saat ini, sebanyak 50% transaksi nasabah di kantor cabang sudah pindah ke digital," jelasnya.
Sementara itu Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 3,2 triliun di sepanjang 2022 dengan rincian Rp1,7 triliun untuk pembiayaan korporasi dan Rp1,5 triliun untuk segmen ritel.
''Target tahun ini terbilang rendah karena pembiayaan di tahun 2022 ini tidak akan agresif seiring untuk penguatan model bisnis dan perbaikan aset," tandasnya.
(SAN)