IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk meningkatkan pelayanan terhadap disabilitas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan target inklusi keuangan.
Direktur Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PUJK diminta saling bersinergi untuk mencapai target 90 persen inklusi keuangan.
"Untuk menjawab ini, kita harus melihat hasil survei tahun 2022. Survei inklusi keuangan yang menunjukkan angka 85 persen. Tentu sesuai dengan arahan bapak presiden, tahun 2024 kita punya target sebesar 90 persen tingkat inklusi keuangan," katanya dalam puncak acara Bulan Inklusi Keuangan yang diadakan di Pakuwon Mall, Sleman, Sabtu (28/10/2023).
Sejauh ini, kata dia, OJK dan pelaku usaha jasa keuangan bersama-sama melakukan sinergi dalam memberikan literasi terhadap kelompok disabilitas. Menurutnya, pemberian literasi ini harus dilakukan secara masif dan bersama-sama.
"Salah satu tantangannya adalah, masih banyak masyarakat yang belum tereduksi terkait layanan keuangan yang ada saat ini. Nah, dengan adanya finansial expo dan bulan literasi keuangan yang kita adakan setiap Bulan Oktober ini diharapkan masyarakat menjadi tahu apa saja layanan keuangan yang tersedia saat ini," imbuhnya.
Selain itu, salah satu program yang didorong yakni satu difabel satu rekening. Dengan begitu, tingkat inklusi keuangan akan bertambah. Seperti misalnya, akses layanan keuangan asuransi dan bursa saham, serta pruduk pinjaman.
Edwin berharap dengan adanya program ini, pengetahuan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan semakin bertambah, sehingga akan berdampak pada bertambahnya jumlah transaksi dalam rangka mendukung peningkatan pembangunan ekonomi masyarakat melalui produk-produk jasa keuangan.
(SLF)