Di sisi lain, indeks inklusi keuangan laki–laki lebih tinggi, yakni sebesar 86,28%, dibanding indeks inklusi keuangan perempuan di angka 83,88%.
Sementara itu, indeks literasi dan inklusi keuangan wilayah perkotaan masing-masing sebesar 50,52% dan 86,73%, lebih tinggi dibandingkan di wilayah perdesaan yakni sebesar 48,43% dan 82,69%.
Namun demikian gap indeks literasi keuangan semakin mengecil dari 6,88% di tahun 2019 menjadi 2,10% di tahun 2022, serta gap indeks inklusi keuangan juga semakin mengecil dari 15,11% di tahun 2019 menjadi 4,04% di tahun 2022.
“Hasil SNLIK 2022 menjadi salah satu faktor utama bagi OJK dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun kebijakan, strategi, dan merancang produk/layanan keuanga yang sesuai kebutuhan konsumen, serta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas dia.
(FAY)