Kiki optimistis angka tersebut bisa diraih lebih cepat dari tenggat yang ditentukan.
“Angkanya berapa? Di 2029 target literasi keuangan itu 69,35 persen. Sedangkan target inklusi keuangan di 2029 itu 93 persen. Jadi insyaallah kita yakin didukung teman-teman media nih ya untuk bisa mencapai target ini secara bersama-sama,” ujar Kiki.
Tak hanya untuk jangka menengah, pemerintah juga sudah menetapkan target jangka panjang dalam UU Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Dalam aturan itu, indeks inklusi keuangan Indonesia ditargetkan mencapai 98 persen pada 2045, bertepatan dengan visi Indonesia Emas.
“Jadi harapannya seluruh masyarakat Indonesia itu sudah terinklusi keuangan,” kata Kiki.
Dia menegaskan, dorongan terhadap literasi dan inklusi keuangan menjadi perhatian serius OJK. Apalagi juga mendapat dukungan penuh dari Presiden untuk mempercepat pemerataan akses layanan keuangan ke seluruh pelosok negeri.
“Jadi semoga kita bisa mencapai sebelum itu (2029),” tutur Kiki.