Secara rinci, sebanyak 31 mahasiswa terdaftar di platform Akulaku dengan jumlah pinjaman Rp66,17 juta. Kemudian, di platform Kredivo ada 74 mahasiswa dengan jumlah pinjaman Rp240,55 juta.
Platform SpayLater sebanyak 65 mahasiswa dengan jumlah pinjaman sebesar Rp201,65 juta, serta platform SPinjam sebanyak 41 mahasiswa dengan jumlah pinjaman Rp141,81 juta.
Dari data tersebut, OJK memfasilitasi komunikasi mahasiswa dengan keempat perusahaan tersebut, untuk mendapatkan penyelesaian terbaik.
"Selanjutnya, empat perusahaan tersebut telah menyetujui memberikan relaksasi melalui restrukturisasi penghapusan pokok, bunga, dan denda sesuai kebijakan dari masing-masing perusahaan," ungkap Ogi.
Lebih lanjut, Ogi mengatakan bahwa, OJK telah melakukan pembinaan dan meminta kepada empat perusahaan tersebut untuk meningkatkan manajemen risiko, melalui penguatan analisis data calon pinjaman, serta meningkatkan sistem early warning fraud detection.
(SLF)