Menurut Djustini, platform SCF seperti Santara, Bizhare, Crowdana, LandX, FundEx, dan sejenisnya perlu secara transparan terkait sistem internal hingga keterangan mengenai issuer alias penerbit.
"Kalau issuernya nakal itu tanggung jawab platformnya, justru kita lihat apakah platform yang tidak tahu issuernya nakal, atau mereka (berpotensi) kerja sama untuk berpura-pura, itu sama-sama nakal," pungkasnya.
Seperti diketahui, POJK Nomor 57 Tahun 2020 telah mengatur regulasi tentang Securities Crowd Funding (SCF). Hingga 22 November 2022, total dana yang berhasil dihimpun dalam SCF mencapai Rp661,32 miliar. Adapun issuer men
capai 314 dengan jumlah pemodal sebanyak 129.958. (NIA)