Di sisi lain, inflasi diperkirakan kembali meningkat seiring dampak tarif impor yang digencarkan pemerintahan Trump, sehingga memperburuk beban biaya kebutuhan pokok masyarakat.
Fokus Bergeser dari inflasi ke pasar tenaga kerja
Selama 2025, The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen. Namun, laporan tenaga kerja terbaru membuat pasar menilai prioritas bank sentral akan beralih dari kekhawatiran inflasi menuju stabilitas pasar kerja.
“Laporan tenaga kerja Agustus seharusnya mengukuhkan pergeseran fokus The Fed dari inflasi ke pelemahan pasar tenaga kerja,” tulis ekonom Bank of America.
Lembaga keuangan Wall Street itu memperkirakan The Fed akan memangkas bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September dan Desember, dengan suku bunga acuan turun ke 3-3,25 persen pada akhir 2026.
Powell sendiri pada simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming, dua pekan lalu, telah memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga. Meski demikian, dia menegaskan bahwa The Fed tetap akan berhati-hati selama kondisi pasar tenaga kerja masih stabil.