sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Kaji Student Loan, Ini yang Perlu Diperhatikan agar Tidak Terjadi Gagal Bayar

Banking editor Erdianisa Putri/Magang
15/02/2024 06:30 WIB
su terkait akses pada pendidikan tinggi mencuat seiring pemberitaan tawaran pinjaman online (pinjol) sebagai opsi pembiayaan kuliah.
Pemerintah Kaji Student Loan, Ini yang Perlu Diperhatikan agar Tidak Terjadi Gagal Bayar. Foto: MNC Media.
Pemerintah Kaji Student Loan, Ini yang Perlu Diperhatikan agar Tidak Terjadi Gagal Bayar. Foto: MNC Media.

Program pinjaman mahasiswa yang disediakan langsung oleh pemerintah dapat menjadi salah satu solusi alternatif pembiayaan murah dan terjangkau bagi kelompok masyarakat menengah bawah yang tidak ter-cover ke dalam beasiswa yang tersedia. 

Sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan partisipasi dan akses masyarakat ke pendidikan tinggi. 

Merumuskan Kebijakan Pinjaman Mahasiswa yang Tepat

Apabila pemerintah ingin menerapkan kebijakan pinjaman pendidikan tinggi bagi masyarakat, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar pinjaman yang diberikan sesuai dengan tujuan dasarnya, yaitu mengoreksi market failure dan menyediakan fasilitas bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi.

Pertama, dalam pelaksanaan kebijakan ini, pemerintah tidak bisa memberlakukan tingkat suku bunga pinjaman yang sama seperti suku bunga konvensional sebagaimana pada umumnya pinjaman ke institusi keuangan atau rate premi asuransi yang mengukur berdasarkan tingkat risiko debitur. 

Semakin tinggi risikonya maka akan semakin tinggi tingkat suku bunga yang perlu dibayarkan. 

Dalam konteks pinjaman mahasiswa, pemerintah perlu memberikan insentif berupa subsidi bunga seperti konsep program Kredit Usaha Rakyat (KUR), sehingga suku bunga yang diterapkan harus rendah atau bahkan nol persen bagi mahasiswa pra-sejahtera terutama selama masa studinya. 

Meskipun subsidi bunga ini jelas mengurangi nilai pengembalian yang baru akan dimulai setelah siswa lulus kuliah, namun insentif ini sangat mendorong kehadiran masyarakat untuk belajar ke perguruan tinggi dan membuat pinjaman akan lebih mudah dikelola. 

Kebijakan subsidi bunga untuk pinjaman mahasiswa telah diterapkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Inggris, Selandia Baru, dan India. 

Skema subsidi ini umumnya diberikan khusus untuk jenjang sarjana selama jangka waktu studi, bervariasi berdasarkan status mahasiswa, apakah dia dependen atau independen, serta tingkat pendapatan orang tua. 

Sebuah studi dari Dynarski (2021) yang membahas konsep pinjaman mahasiswa di Amerika Serikat menyatakan bahwa tingkat bunga yang lebih rendah dapat mengurangi beban pembayaran bulanan yang diperlukan untuk menutupi pokok angsuran dan bunga. 

Dalam hal ini, tingkat suku bunga yang rendah akan membuat pembayaran pinjaman lebih mudah dikelola oleh peminjam marjinal dan dengan demikian mengurangi gagal bayar.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement