IDXChannel - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat penyaluran kredit atau pembiayaan sebesar Rp228 triliun. Realisasi ini naik 6,9 persen secara tahunan (yoy).
Total kredit tersebut utamanya berasal dari pertumbuhan kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,1 persen yoy. Diikuti oleh perbankan korporasi yang tumbuh 8,3 persen yoy, dan perbankan konsumer yang meningkat 5,4 persen yoy.
Kenaikan tertinggi di kredit atau pembiayaan ritel, terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 26 persen yoy.
Pada perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mampu mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan sebesar Rp60,3 triliun atau naik 9,1 persen yoy dan DPK sebesar Rp54,7 triliun atau meningkat 21,7 persen yoy per 31 Desember 2024.
Pertumbuhan pembiayaan signifikan tersebut sebagian besar dikontribusi oleh segmen ritel.
CIMB Niaga Syariah tetap fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas.
Sepanjang 2024, CIMB Niaga terus menguatkan komitmennya terhadap keberlanjutan, termasuk pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,1 triliun (26 persen dari total pembiayaan Bank), serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 sebesar 32 persen dibandingkan dengan 2019.
Cetak Laba Rp6,82 Triliun di 2024
BNGA membukukan laba bersih sebesar Rp6,82 triliun pada 2024. Realisasi itu tumbuh 5,43 persen dibandingkan capaian periode 2023 sebesar Rp6,47 triliun.
Sedangkan laba sebelum pajak konsolidasi (audited) sebesar Rp8,7 triliun, meningkat 4,4 persen secara tahunan (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,4 triliun.
Kinerja tersebut menghasilkan earnings per share sebesar Rp271,59, yang turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis Bank.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan, kinerja perseroan di 2024 mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+ dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan di berbagai segmen bisnis utama.
Berkat strategi ini, perseroan dapat menghadirkan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta memberikan nilai positif bagi masyarakat luas, dengan tetap berfokus pada inovasi digital dan meningkatkan customer experience.
“Selain itu, komitmen kami dalam menjaga kualitas aset yang baik tercermin dalam penurunan rasio gross non-performing loan (gross NPL) menjadi 1,8 persen di 2024, dari sebelumnya 2,0 persen di 2023," kata dia dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
"Pencapaian ini menegaskan kembali dedikasi kami terhadap praktik perbankan yang bertanggung jawab, serta misi untuk menciptakan nilai positif yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders,” ujar Lani.
CIMB Niaga menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,3 persen dan 86,3 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp360,2 triliun per 31 Desember 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) CIMB Niaga menjadi Rp260,6 triliun atau naik 10,5 persen yoy, dikontribusikan dari pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 14,2 persen yoy menjadi Rp172,1 triliun, berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66 persen.
(Fiki Ariyanti)