Sejumlah pinjaman terhadap ekonomi hijau yang sudah disalurkan tersebut seperti pembiayaan proyek pembangkit listrik ramah lingkungan, hingga perkebunan yang berkelanjutan.
Dari Rp6,7 triliun yang sudah disalurkan, rinciannya terdiri dari Rp1,9 triliun untuk energi terbarukan, Rp530 miliar untuk efisiensi energi, Rp3,1 triliun untuk pengolahan sumber daya alam hayati dan lahan berkelanjutan. Kemudian sebanyak Rp340 miliar untuk transportasi ramah lingkungan dan Rp760 miliar untuk properti hijau.
Henoch melanjutkan, baru-baru ini Bank BTPN juga menyalurkan pembiayaan ke PT PLN sebesar Rp1,46 triliun dalam rangka untuk mendukung aktivitas PLN dalam transisi energi menuju energi terbarukan.
BTPN juga memberikan pinjaman kepada PT Kepland Investama sebanyak Rp1,06 triliun untuk pembiayaan pembangunan properti International Financial Centre (IFC) yang ramah lingkungan.
"Ini merupakan suatu value proposition juga dari BTPN bagi nasabah kami yang tertarik untuk mendapatkan pembiayaan properti yang kita sebut dengan industri pembangunan infrastruktur yang berinovasi dengan energi hijau," jelas Henoch.
(YNA)