sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbankan Regional AS Masih Hadapi Risiko Pasca Krisis SVB di 2023

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
08/03/2024 14:16 WIB
Perbankan regional Amerika Serikat (AS) menghadapi sejumlah tantangan keuangan menjelang setahun pasca krisis pada Maret 2023 lalu.
Perbankan Regional AS Masih Hadapi Risiko Pasca Krisis SVB di 2023. (Foto: Reuters)
Perbankan Regional AS Masih Hadapi Risiko Pasca Krisis SVB di 2023. (Foto: Reuters)

Terutama dampaknya bagi sektor properti alias real estat komersial yang menghadapi hambatan ekonomi yang luar biasa, termasuk suku bunga yang tinggi dan tingkat hunian yang rendah, sehingga meningkatkan risiko gagal bayar pinjaman di bank-bank regional.

Krisis bank regional pada tahun 2023 dan jatuhnya saham NYCB pada tahun 2024 menyoroti keterhubungan sistem keuangan dan potensi kerentanan lembaga-lembaga regional selama periode suku bunga yang lebih tinggi dan aktivitas ekonomi yang melambat.

Hal ini juga menggarisbawahi pentingnya manajemen risiko dan diversifikasi bagi bank-bank dari semua ukuran dan ETF yang menampungnya.

Investor sebaiknya meninjau kembali apa yang menyebabkan krisis pada tahun 2023, bagaimana pasar bereaksi dan bagaimana dampaknya terhadap ETF bank regional, untuk memahami lebih dalam mengenai risiko apa yang masih ada dan apakah krisis seperti itu dapat terjadi lagi pada 2024.

Sebagai kilas balik, krisis bank regional 2023 merupakan rangkaian kegagalan dan kebangkrutan bank yang terjadi pada bulan-bulan awal tahun 2023 dengan dampak terbesar terhadap ETF bank daerah terjadi pada bulan Maret.

Sebagai kilas balik, peristiwa-peristiwa penting dan faktor-faktor yang berkontribusi dalam kebangkrutan SVB mencatatkan kerugian sebesar USD1,8 miliar dan penurunan peringkat kredit.

Imbasnya, perusahaan ini mengalami bank run karena nasabah-nasabah dengan kekayaan tinggi menarik simpanan miliaran dolar, sehingga menyebabkan keruntuhannya.

Menyusul kegagalan SVB, bank regional lain seperti Signature Bank dan First Republic Bank juga menghadapi kesulitan serupa.

Harga saham sejumlah turun secara signifikan, dan kekhawatiran terhadap kesehatan sektor perbankan regional meningkat.

Guna meredam krisis tersebut, Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) turun tangan untuk menangani bank-bank yang gagal, melindungi simpanan yang diasuransikan dan memfasilitasi penjualan atau merger mereka dengan lembaga lain.

Dampaknya, investasi dana yang diperdagangkan di bursa di bank regional turun hampir 30 persen dalam dua minggu pertama bulan Maret 2023, sebagaimana diukur oleh SPDR S&P Regional Bank ETF (KRE).

Informasi saja KRESPDR S&P Regional Banking ETF adalah pelacak indeks saham perbankan regional AS.

Melansir Yahoo Finance, kelemahan mendasar yang menyebabkan krisis bank regional pada tahun 2023 masih akan terjadi pada tahun 2024.

Kondisi suku bunga yang lebih tinggi saat ini dan tingkat hunian yang lebih rendah memberikan tekanan pada perusahaan real estat komersial dan bank regional yang meminjamkan uang kepada mereka. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement