Struktur permodalan juga sangat kuat, dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 35 persen dan Common Equity Tier-1 (CET-1) sebesar 26,8 persen.
Rasio ini menjadikan Permata Bank salah satu bank dengan permodalan terkuat di Indonesia, yang menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun anorganik.
Unit Usaha Syariah (UUS) Permata Bank juga mencatatkan kinerja solid. Laba Operasional sebelum Provisi naik 12 persen yoy menjadi Rp598,6 miliar, didukung oleh Pendapatan Setelah Distribusi Bagi Hasil yang tumbuh 9,4 persen yoy serta pengendalian biaya yang efisien.
Simpanan nasabah UUS meningkat menjadi Rp26,9 triliun, dengan pertumbuhan CASA 15,1 persen yoy, sehingga rasio CASA UUS naik menjadi 66,1 persen, lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan syariah nasional.
(DESI ANGRIANI)