Menurut Winang, skor kredit nasabah sebagai acuan pertimbangan bank dalam menentukan kelayakan peminjam ini apabila nilainya rendah akan memengaruhi penilaian bank terhadap kemampuan dalam KPR.
Semakin rendah skor kredit yang dimiliki nasabah, kata dia, maka semakin tinggi keraguan bank untuk memberikan pinjaman KPR.
Winang menambahkan, saat ini kebutuhan masyarakat terhadap perumahan masih tinggi, tetapi ketersediaan rumah masih di bawah dari permintaan. Adapun backlog rumah di Indonesia mencapai 12,7 juta.
Dengan angka backlog itu, lanjut dia, potensi porsi KPR juga bisa tumbuh, apalagi penyaluran KPR di perbankan tidak pernah catatkan pertumbuhan yang negatif.