Pada 2021, SVB mulai melakukan investasi berisiko.
Pada akhir 2022, sebagian besar simpanan di SVB disimpan di sekitar 37.000 rekening yang melampaui batas simpanan-asuransi FDIC.
SVB meminjam secara jangka pendek dari deposan dan meminjamkan secara jangka panjang. Hal tersebut terus dilakukan bahkan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga.
Ketika deposan mulai meminta uang mereka kembali saat ekonomi membaik, SVB harus menjual aset jangka panjangnya senilaiiUSD21 billion dengan tingkat bunga rata-rata sekitar 1,8 persen.
SVB kehilangan USD1,8 miliar dari penjualan aset jangka panjangnya. Pemimpin SVB kemudian berusaha mengumpulkan USD2 miliar untuk memperbaiki kondisi bank. Pada akhirnya, FDIC menutup dan mengambil alih kendali bank.
(WHY)