IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), atau Bank BNI, mencatat pertumbuhan pendapatan non-bunga (fee based incomeFBI) sebesar 10,3 persen, menjadi Rp10,9 triliun, di sepanjang Semester I-2024 lalu.
Capaian pertumbuhan hingga double digit tersebut berhasil ditorehkan di tengah tingginya tingkat suku bunga dan penurunan Net Interest Margin (NIM).
Sebagaimana nampak dalam laporan keuangan konsolidasian non-audit untuk periode Juni 2024, kenaikan terutama didorong oleh segmen business banking, yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp4,2 triliun.
Kontribusi utama terhadap kenaikan FBI dari segmen business banking tersebut berasal dari pertumbuhan sindikasi sebesar 90,3 persen yoy, Forex (FX) Trading sebesar 53,2 persen yoy, surat berharga yang dapat diperdagangkan sebesar 23,4 persen yoy, serta share investment, kustodian, co-op fee, dan lainnya yang tumbuh 15,8 persen yoy.
Selain dari business banking, transformasi digital yang dilakukan oleh BNI melalui rejuvenasi aplikasi mobile wondr by BNI juga berperan dalam pencapaian pertumbuhan ini.