"Tapi kita melihatnya memang ujung-ujungnya sebagai pelaku bisnis kita harus mengambil keputusan kalau memang ingin bisnisnya itu bisa sustain terus dan going concern ataupun bisa terus sehat," sambungnya.
Adrian melihat, pada tahun 2023 ancaman PHK masih bisa terjadi. Menurutnya hal tersebut tergantung pada fundamental bisnisnya, oleh karenanya para pelaku fintech diharapkan bisa lebih pintar dalam memilih pasar.
"Di 2023 saya rasa tergantung dari fundamental bisnisnya. Kalau kita bicara fintech lending, apakah bisnisnya memiliki segmen pasar yang jelas? Kedua, bagaimana dia bisa menurunkan biaya akuisisi. Makanya, harus kerja sama dengan ekosistem. Kalau tidak, pasti biaya akuisisinya mahal," katanya.
(FRI)