Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Yuddy Renaldi mengatakan, ancaman serangan siber memang menjadi tantangan yang sangat serius bagi sektor perbankan.
"Termasuk BPD, tidak luput dari ancaman serangan siber," kata Yuddy.
"Keberhasilan BPD dalam menghadapi ancaman serangan siber sangat bergantung pada kesiapan dalam mengadopsi teknologi yang dibarengi dengan pelatihan dan kesadaran karyawan terhadap IT security," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan dan analisa yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), diketahui bahwa serangan siber dilakukan secara terstuktur dengan memanfaatkan kelemahan IT security.
"Salah satunya mengimitasi script server yang digunakan untuk akses BI-Fast sehingga dana bank umum bisa dipindahkan tanpa verifikasi bank umum itu sendiri," kata Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi.
(Nur Ichsan Yuniarto)