"Tahun ini, perekonomian menghadapi tantangan baru. Tarif yang jauh lebih tinggi di antara mitra dagang kami sedang membentuk kembali sistem global," kata Powell dalam pidatonya pada hari Jumat. "Kebijakan imigrasi yang lebih ketat telah menyebabkan perlambatan mendadak dalam pertumbuhan angkatan kerja," tutur dia.
Perubahan pajak, pengeluaran, dan regulasi juga dapat memengaruhi perekonomian, tambah Powell, secara diam-diam menggarisbawahi sifat pemerintahan Trump yang tidak menentu. "Ada ketidakpastian yang signifikan tentang di mana semua kebijakan ini pada akhirnya akan berakhir dan apa dampak jangka panjangnya terhadap perekonomian," ujarnya.
Data pemerintah terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja AS terhenti pada musim panas ini. Meskipun lapangan kerja baru masih bertambah setiap bulan, Powell mencatat bahwa itu adalah semacam keseimbangan yang aneh" di mana penawaran dan permintaan pekerja telah melambat.
"Situasi yang tidak biasa ini menunjukkan bahwa risiko penurunan lapangan kerja meningkat. Dan jika risiko tersebut terwujud, risiko tersebut dapat terjadi dengan cepat dalam bentuk PHK yang jauh lebih tinggi dan pengangguran yang meningkat," katanya.
Pemotongan suku bunga dapat membantu meningkatkan pasar tenaga kerja, tetapi juga dapat memperburuk inflasi. Powell menunjukkan bahwa tarif Trump telah mulai mendorong kenaikan harga di beberapa kategori barang.