"Loan at risk kita sekarang sudah turun menjadi 20,8% dari portfolio, sedangkan cadangan kita untuk loan at risk saja sudah mencapai 42%," kata dia.
Jadi dari loan at risk tersebut, kata Sunarso, yang benar-benar jatuh tidak bisa diselamatkan berapa persen. Angkanya ternyata dari loan at risk, yang jatuh tidak bisa diselamatkan hanya 8% sedangkan BRI sudah mencadangkan 42%.
"Dengan demikian, boleh dikatakan jika OJK akan melakukan penilaian tentang industri perbankan secara nasional, masih butuh atau tidak relaksasi itu? Itu nanti OJK yang nilai keseluruhan baik bank yang besar atau yang kecil," ujar Sunarso.
Jika OJK tidak memperpanjang, maka BRI sudah siap berdasarkan pencadangan yang sudah cukup dan risk management yang berjalan baik.
(DES)