"Dibanding periode yang sama tahun lalu yang baru mencapai USD3,22 miliar," kata dia.
Adapun jumlah pelaku LCT tercatat sebesar 4.379 atau belum mengalami perubahan. Menurut Destry yang menarik mitra terbesar Indonesia dalam LCT adalah China yang mewakili 42,9 persen total transaksi.
"Jumlah pelaku tidak banyak berubah, masih sekitar 4.379 pelaku, dan yang menarik di sini bahwa China ini cepat sekali pertumbuhannya, di mana untuk Juni mereka transaksinya mencapai 42,9 persen dari total transaksi LCT kita," ujar Destry.
Dengan demikian, menurut Destry implementasi LCT dibutuhkan untuk memperdalam pasar keuangan yang mulai menunjukkan dampak positif. LCT juga memberi benefit terhadap perdagangan hingga investasi Indonesia.
"Ini nampaknya mulai positif hasilnya lewat strategi LCT untuk perdagangan dan investasi kita," kata dia.
(YNA)