"Satu kembali masuknya aliran portofolio asing, yang kedua menariknya imbal hasil, yang ketiga prospek ekonomi Indonesia yang bagus dibanding emerging market, yang keempat komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," jelas Perry.
Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024 (hingga 21 Mei 2024) kembali menguat 1,66% (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49% (ptp).
Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter Bank Indonesia pada April 2024.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah ditutup menguat tipis 3 poin atau 3,50% ke level Rp15.995 setelah sebelumnya turun di level Rp15.998 per dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.983 per dolar AS.
(SLF)