"Nah karena payroll-nya di BSI, kualitasnya bagus, dan inilah jadi produk yang memang saat ini kontribusi profitability-nya paling bagus," ujar Ade Cahyo.
Dengan kontribusi laba yang baik, lanjut Ade Cahyo, ini sesuatu yang ingin BSI terus pertahankan ke depannya.
"Segmen konsumer individual, kembali seperti kita sampaikan, bahwa memang untuk bank syariah, tipikal customer yang cocok, yang memang sangat deras bergabung dengan BSI sejak merger adalah segmen payroll atau segmen berpenghasilan tetap di masyarakat," kata dia.
Sebagai informasi, BSI kembali mencetak kinerja yang cemerlang dalam enam bulan pertama tahun ini. BSI telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp3,39 triliun, melesat 20,28 persen secara tahunan (yoy) pada semester I-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp2,82 triliun.
Selain itu, perolehan laba bersih BSI itu juga didorong dari pendapatan berbasis komisi alias fee based income, yang tumbuh 20,15 persen (yoy) menjadi Rp961,15 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp799,99 miliar.
(Dhera Arizona)