IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa keuangan nasional tetap resilien menghadapi gejolak ekonomi global, terutama akibat tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menegaskan, permodalan lembaga jasa keuangan Indonesia masih kuat, dan mampu menyerap risiko eksternal yang mungkin meningkat.
“Saat ini, sektor jasa keuangan nasional dinilai tetap resilient dengan permodalan yang solid dan mampu menyerap potensi peningkatan risiko ke depan,” kata Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK, Jumat (9/5/2025).
Menurut Mahendra, dinamika di pasar keuangan pada April 2025 banyak dipengaruhi oleh rencana Amerika Serikat memberlakukan tarif impor resiprokal.
Meski Presiden AS Donald Trump menunda kebijakan tersebut selama 90 hari, eskalasi tensi perdagangan tetap menciptakan tekanan pada pasar global.