sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sokong Askrindo dan Jamkrindo, IFG Minta Suntikan Dana dari Pemerintah

Banking editor Suparjo Ramalan
30/09/2022 11:57 WIB
Kedua perusahaan ini memiliki tugas besar dalam melaksanakan mandat pemerintah di bidang penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM.
Sokong Askrindo dan Jamkrindo, IFG Minta Suntikan Dana dari Pemerintah. Foto: MNC Media.
Sokong Askrindo dan Jamkrindo, IFG Minta Suntikan Dana dari Pemerintah. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan Indonesia Financial Group (IFG) memerlukan tambahan permodalan dari pemerintah. Dana tersebut nantinya digunakan untuk anggota holding yakni PT Askrindo dan Jamkrindo

Direktur Bisnis Pantro Pander Silitonga mengatakan kedua perusahaan ini memiliki tugas besar dalam melaksanakan mandat pemerintah di bidang penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM.

Pantro menyebut program KUR terbukti membantu menstimulasi ekonomi dan menjaga keberlangsungan UMKM selama pandemi. Dia mencatat Askrindo dan Jamkrindo sejauh ini telah memberikan penjaminan terhadap 70% program KUR. 

"Program KUR ini cukup efektif dan kami mendukung pemerintah seusai target yang dicanangkan. Oleh karena itu, kami berharap ada dukungan pemerintah dalam bentuk permodalan," ungkap dia saat ditemui wartawan di Kementerian BUMN, Jumat (30/9/2022). 

Pantro menilai penguatan permodalan menjadi penting mengingat target penyaluran KUR yang terus meningkat. Dia mengatakan jumlah penyaluran KUR pada 2019 mencapai Rp138 triliun dan naik menjadi Rp198 triliun pada 2020.

Selama periode 2020 hingga 2021, lanjut Pantro, tren penyaluran mengalami peningkatan di tengah penurunan perekonomian akibat pandemi.

"Total penyaluran KUR 2020 itu Rp198 triliun, dan realisasi penyaluran KUR 2021 sampai Rp285 triliun artinya ada kenaikan 44%. Pada saat yang sama, di perbankan kenaikan kredit hanya 5%. Jadi artinya perbankan lebih hati-hati dan wajar karena kondisi ekonomi yang tidak menentu," katanya. 

Untuk itu, ucap Pantro, IFG hadir untuk memberikan garansi kepada perbankan dalam menyalurkan KUR agar UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia tetap bisa berjalan.

Ia mengatakan 60% perekonomian Indonesia digerakan oleh sektor UMKM. Hal ini yang mendasari pemerintah terus meningkatkan target KUR ke depan.

"Tahun ini target KUR pada 2022 sebesar Rp373 triliun artinya naik 31%, 2023 targetnya dinaikkan lagi menjadi Rp470 triliun dan berikutnya (2024) mencapai Rp585 triliun. Artinya, dalam dua tahun ke depan akan ada kenaikan penyaluran KUR lebih dari 20% setiap tahunnya," tutur dia.

Pantro menyebut dukungan pemerintah akan memperkuat permodalan Askrindo dan Jamkrindo dalam memberikan penjaminan pada KUR. Dia mengatakan realisasi penjaminan KUR Askrindo mencapai Rp75,2 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 1,58 juta debitur UMKM dan Jamkrindo sebesar Rp101,1 triliun dengan UMKM yang menjamin sebanyak 2,21 juta debitur UMKM hingga Juni 2022. 

Pantro juga menilai IFG sebagai perusahaan asuransi tidak bisa melakukan peminjaman untuk permodalan tersebut. 

Sementara itu, lanjut Pantro, kapasitas IFG selaku induk holding pun sangat terbatas. Pasalnya, IFG telah melakukan penambahan modal sebesar Rp6,7 triliun pada Juni lalu untuk penyelesaian pemegang polis Jiwasraya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement