S&P juga mengapresiasi komitmen emerintah Indonesia untuk menjaga inflasi yang terjaga sejak 2010. Lembaga pemeringkat tersebut memproyeksikan inflasi pada 2024-2025 berada pada kisaran target 2,5+1 persen, masing-masing sebesar 2,8 persen dan 3,0 persen.
Selain itu, inovasi strategi operasi moneter yang pro-market dengan penggunaan instrumen berbasis pasar dinilai semakin meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter.
Dari Sisi Fiskal
Pada sektor fiskal, S&P memandang pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3 persen dari PDB.
Secara umum, S&P meyakini pemerintahan baru akan memerhatikan aspek keberlanjutan kebijakan guna menjaga kredibilitas, serta menghindari disrupsi ekonomi dan keuangan yang signifikan.
S&P sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023.
(Fiki Ariyanti)