sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Stafsus Erick Thohir Buka Suara soal Investor Pengganti BNI dan BRI di BSI (BRIS)

Banking editor Suparjo Ramalan
22/02/2024 16:47 WIB
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menjajaki investor baru untuk menjadi investor di PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS). 
Stafsus Erick Thohir Buka Suara soal Investor Pengganti BNI dan BRI di BSI (BRIS). Foto: MNC Media.
Stafsus Erick Thohir Buka Suara soal Investor Pengganti BNI dan BRI di BSI (BRIS). Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menjajaki investor baru untuk menjadi investor di PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS). 

Aksi itu sejalan dengan rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI (BBNI) akan melakukan divestasi sahamnya di BSI.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan penjajakan bisa saja dilakukan dengan publik ataupun strategic investor dalam hal ini anchor investor. 

Menurutnya, pertimbangan utamanya untuk meningkatkan nilai aset atau unlock value BSI. Dengan kata lain, investor yang bergabung diharapkan bisa membuat saham BSI lebih atraktif lagi. 

"Apakah nanti ke publik atau ke mana terserah lah itu. Biar lebih sahamnya lebih atraktif," ujar Arya saat ditemui wartawan, Jakarta Pusat, ditulis Kamis (22/2/2024).

Kendati divestasi saham BBRI dan BBNI dipandang diperlukan, Arya sendiri belum memberikan banyak informasi soal aksi korporasi tersebut. Termasuk nama-nama investor yang mulai digaet atau dijajaki pemegang saham. 

Sebagai informasi, BSI merupakan bank hasil merger atau penggabungan antara PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengeluarkan izin merger tiga usaha bank syariah tersebut pada 27 Januari 2021 melalui surat Nomor SR-3/PB.1/2021. Selanjutnya, pada 1 Februari 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kehadiran BSI.

Mengutip laman resminya, komposisi pemegang saham BSI terdiri atas PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 50,83 persen, BNI 24,85 persen, BRI 17,25 persen. Sisanya adalah pemegang saham yang masing-masing di bawah 5 persen. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement