sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tawarkan Imbal Hasil 7 Persen, EBA Syariah Pertama RI Milik BSI Diserbu Investor

Banking editor Anggie Ariesta
16/06/2023 16:05 WIB
Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP) pertama di Indonesia yang diterbitkan BSI diserbu oleh investor.
Tawarkan Imbal Hasil 7 Persen, EBA Syariah Pertama RI Milik BSI Diserbu Investor. (Foto: MNC Media)
Tawarkan Imbal Hasil 7 Persen, EBA Syariah Pertama RI Milik BSI Diserbu Investor. (Foto: MNC Media)

Dengan rekam jejak BSI, Edhi pun optimistis perseroan akan cermat dalam menyalurkan pembiayaan dari pendanaan EBAS-SP tersebut. Dengan asumsi imbal hasil 7%, maka bank akan mencari margin bagi hasil yang cukup tinggi, dalam memilih segmen yang masih mencatat pertumbuhan kuat.

Terpisah, analis pasar modal dari CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan wajar jika EBAS-SP-SMF-BRIS01 itu mendapatkan animo pasar yang sangat baik. Sebab, kinerja BSI dianggap sehat.

“Bisa jadi para pelaku pasar atau investor melihat BRIS sebagai bank syariah nasional yang kinerjanya dapat dianggap sehat, sehingga dapat memberikan tingkat imbal hasil yang lebih baik,” katanya.

Dia pun menilai capaian emiten bersandi BRIS itu sejak awal berdiri pada awal 2021, membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap produk keuangan syariah cukup tinggi. BSI, kata dia, mampu memberikan alternatif bagi pasar yang memang membutuhkan diversifikasi instrumen investasi yang lebih kaya.

Reza menambahkan bahwa langkah strategis dari BRIS ini perlu menjadi perhatian bersama. Hal ini, kata Reza, menjadi pembuka jalan bagi lembaga keuangan syariah lain untuk memperkaya sumber pendanaan mereka. Sebab, lembaga keuangan syariah juga memiliki tanggung jawab untuk lebih giat mensosialisasikan produk keuangan berlabel halal.

“Jangan paham sebatas imbal hasil atau return saja, tapi juga harus paham mekanisme hingga profil risikonya,” imbuhnya.

Seperti diketahui, BSI menerbitkan EBAS-SP SMF-BRIS01 dalam 2 tranches yaitu Kelas A yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum dan Kelas B sebagai subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A.

Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum dengan tenor weighted average life atau rata-rata tertimbang jatuh tempo 4 tahun dengan nominal sebesar Rp297,7 miliar. Kelas B dengan total nominal Rp27,3 miliar atau 8,4% dari jumlah kumpulan tagihan, yang ditawarkan melalui penawaran terbatas.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi sebelumnya mengatakan pihaknya berharap penerbitan EBAS-SP SMF-BRIS01 ini dapat mendorong inklusi pasar keuangan dan pasar modal syariah di Indonesia, sehingga menciptakan multiplier effect ke seluruh sektor. 

Selain itu diharapkan juga memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah di Indonesia, guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement