Dia melanjutkan, dengan memanfaatkan kekuatan AI, analisis data, serta kemampuan pemantauan transaksi secara real-time, maka pihaknya dapat membantu verifikasi identitas.
"Kemudian autentikasi dokumen identitas, memeriksa keberadaan individu, menandai individu yang terkena sanksi atau terdaftar dalam AML, mengidentifikasi individu dengan risiko kredit yang tinggi. Pemeriksaan ini akan memungkinkan bank dan lembaga keuangan untuk segera mengatasi potensi risiko selama proses penerimaan nasabah," tutupnya. (NIY)