Mengacu data dari Checkpoint Research 2022, sektor jasa keuangan termasuk perbankan mendapatkan 1.131 kali serangan siber setiap pekannya.
Sementara, data International Monetary Fund (IMF) pada 2020 menyebutkan total kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber di sektor jasa keuangan secara global mencapai sekitar USD100 miliar.
"Di tengah maraknya kejahatan siber, pengamanan data menjadi perhatian utama kami. Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah siasat agar nasabah tetap aman dalam bertransaksi secara digital dan terhindar dari risiko keamanan siber," ungkap Lukman.
Sejumlah siasat tersebut, Lukman menjelaskan, diantaranya dengan menerapkan pengamanan berlapis pada setiap transaksi, melalui penerapan rekognisi wajah (face recognition) dalam proses pembukaan rekening online.
Lalu juga dengan menerapkan penggunaan kode akses dan m-PIN dalam bertransaksi di mobile banking BCA Syariah. Komunikasi pun dilakukan secara terenkripsi menggunakan secure socket layer.