Selain itu, penopang pertumbuhan juga didapat dari lonjakan kredit dan pembiayaan segmen ritel sebesar 37,7 persen dari Rp1,1 triliun per Maret 2023 menjadi Rp1,5 triliun per Maret 2024.
Pada segmen lain, kredit dan pembiayaan segmen konsumer Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,96 persen dari Rp20,5 triliun per Maret 2023 menjadi Rp22,6 triliun Per Maret 2024.
Sedangkan kredit dan pembiayaan segmen menengah, komersial dan sindikasi mengalami penurunan sebesar 5,67 persen dari Rp24,1 triliun Per Maret 2023 menjadi Rp22,7 triliun Per Maret 2024.
"Penurunan ini merupakan bagian dari strategi bank untuk shifting fokus tingkatkan kredit pada segmen UMKM," tutur Romy.
Romy juga menyebutkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI mencapai sebesar Rp62,1 triliun per Maret 2024, di tengah masih berlangsungnya periode suku bunga yang tinggi (higher for longer).
Bank DKI juga terus memperbaiki struktur DPK yang dimiliki yang tercermin pada rasio CASA yang mengalami peningkatan dari 34,35 persen per Maret 2023 menjadi 41,45 perse per Maret 2024.
Dana murah yang berhasil dihimpun mencapai sebesar Rp25,8 triliun, terdiri dari Giro sebesar Rp15,9 triliun per Maret 2024, tumbuh 16,41 persen dari Rp13,6 triliun per Maret 2023 dan Tabungan sebesar Rp9,9 triliun per Maret 2024 yang tumbuh 4,86 persen dari Rp9,4 triliun per Maret 2023.