Kemudian, pembiayaan konsumer tumbuh 21,66%, pembiayaan wholesale tumbuh 20,34%, pembiayaan kartu tumbuh 22,87% dan gadai emas tumbuh 20,07%. Sementara itu, pencapaian tersebut juga didukung oleh NPF Nett sebesar 0,74%. Adapun, cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%.
Hingga Juni 2022, aset perseroan tumbuh sebesar 12,46% secara tahunan dari Rp 246,62 triliun menjadi Rp277,34 triliun. BRIS juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50%.
“Kami akan fokus pada investasi berkelanjutan, serta pengembangan ekosistem islami sesuai dengan semangat ekonomi hijau berlandaskan environmental, social, and governance (ESG),” kata Hery dalam konferensi pers, Kamis (25/8/2022).
Sementara itu, pembiayaan berkelanjutan perseroan mencapai Rp50,05 triliun atau 26% dari total pembiayaan BSI. Perseroan juga menggencarkan implementasi keuangan berkelanjutan dengan penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) yang mengusung konsep 3P (people, planet dan profit).